Angin Duduk Menurut Islam

Angin Duduk Menurut Islam

Angina tidak stabil

Kondisi ini terjadi akibat timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.

Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan beristirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada.

Jika tidak tertangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.

Pencegahan Angin Duduk

Angin duduk adalah kondisi yang bisa kamu cegah. Terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat kamu lakukan, antara lain:

Nyeri dada yang terjadi dengan angina dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. Namun, salah satu komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung.

Tanda dan gejala peringatan serangan jantung meliputi:

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc secara online dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Angin duduk adalah kondisi yang menimbulkan rasa sakit pada dada secara tiba-tiba akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Pertolongan pertama jika terkena angin duduk adalah mengatur napas dan posisi duduk yang benar untuk meredakan nyeri dan melancarkan peredaran darah.

Angin duduk bisa menyebabkan serangan jantung dan jika tidak diobati segera, berisiko mengakibatkan kematian mendadak.

Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan kepada orang sakit atau terluka untuk mencegah kondisi memburuk. Perawatan ini cukup efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang sampai bantuan medis tiba.

Pemberian pertolongan pertama mampu menangani berbagai kondisi medis, mulai dari ringan, berat, hingga darurat. Salah satunya adalah angin duduk.

Komplikasi Angin Duduk

Angin duduk dapat berkembang menjadi serangan jantung, yang ditandai dengan nyeri dada berat yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung, disertai gejala seperti keringat berlebihan, mual, dan pusing. Jika Anda atau orang di sekitar mengalami gejala ini, segera ke IGD terdekat.

Ciri-Ciri Angin Duduk

Angin duduk adalah kondisi ketika tubuh mengalami nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan angina atau angina pektoris.

Nyeri dada akibat angin duduk bisa berlangsung lebih dari beberapa menit dan tidak hilang dengan istirahat. Gejala angin duduk dapat berupa:

Angin duduk sering ditandai dengan rasa tertekan, berat, atau sesak di bagian dada. Kondisi ini cenderung umum dan sering kali tidak disadari oleh penderita.

Sebagian orang tidak mampu membedakan dari jenis nyeri dada lainnya, seperti nyeri ulu hati. Jika mengalami rasa sakit di bagian dada, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Penyebab Masuk Angin yang Tidak Boleh Diabaikan

Menyadari bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan terjadi secara mendadak, alangkah lebih baik jika umat muslim mencegahnya.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah angin duduk dan hal ini pun berhubungan dengan bagaimana sebaiknya Anda menerapkan gaya hidup sehari-hari.

Berikut adalah beberapa cara mencegah angin duduk yang perlu umat muslim ketahui:

Cara pertama untuk mencegah angin duduk adalah dengan menghindari merokok. Jika umat muslim memang tidak merokok, pertahankan untuk tetap menghindarinya.

Jika Anda masih merokok, cobalah untuk sedikit demi sedikit meninggalkannya. Jangan lupa juga, hindari asap rokok karena menjadi perokok pasif juga sangat berbahaya.

Menurunkan Berat Badan

Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko terkena angin duduk. Maka, sebaiknya jika berat badan sudah berlebih, usahakan untuk menurunkannya.

Cobalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan arahan yang tepat dari dokter tentang bagaimana menurunkan berat badan yang sehat.

Mengonsumsi Makanan Sehat

Cara mencegah angin duduk berikutnya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Usahakan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang berlemak jenuh.

Akan lebih baik jika umat muslim banyak mengonsumsi biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.

Selain mengonsumsi makanan yang sehat, jangan lupa untuk berolahraga. Meski umat muslim memiliki aktivitas yang padat dan sibuk, tidak ada salahnya memberikan sedikit waktu untuk berolahraga. Lakukan olahraga secara rutin demi menjaga tubuh yang sehat dan bugar.

Hal yang tidak kalah penting untuk mencegah angin duduk adalah dengan mengelola stres. Stres bisa menjadi penyebab terjadinya angin duduk.

Sebaiknya umat muslim mencari cara yang tepat untuk bisa mengelola stres. Carilah cara yang menurut Anda cocok dan membuat Anda nyaman.

Hindari Minuman Beralkohol

Cara yang terakhir untuk mencegah angin duduk adalah dengan menghindari minuman beralkohol. Minuman beralkohol memiliki efek jangka panjang yang tidak baik bagi tubuh. Tidak hanya berisiko terkena angin duduk, tetapi juga bisa menggangu organ lainnya, seperti ginjal.

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Angin menurut Islam dapat menyebabkan rahmat maupun azab. Al-Qur'an menggunakan dua kata untuk menyebut angin, yaitu al-rih atau al-riyah. Angin merupakan makhluk ciptaan Allah yang memiliki banyak fungsi bagi kehidupan di dunia. Dalam pengisahan, angin dingin yang mematikan orang-orang beriman akan menjadi salah satu tanda akan dimulainya hari kiamat.

Penyebutan kata angin di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 14 kali di dalam 14 surah yang berbeda. Kata yang digunakan ialah al-rih atau al-riyah.[1] Penyebutan angin dalam bentuk tunggal menggunakan kata al-rih, sementara penyebutannya dalam bentuk jamak menggunakan kata al-riyah. Kata al-rih digunakan untuk angin yang menyebabkan kerusakan, kebinasaan dan azab. Sementara kata al-riyah digunakan untuk sekumpulan angin yang membawa rahmat berupa hujan.[2]

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, Allah menyatakan bahwa angin dikendalikan di antara langit dan Bumi. Pengendalian angin bersamaan dengan awan.[3]

Dalam Surah Al-Hijr ayat 22, Allah menyatakan bahwa angin berhembus untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan.[4] Ayat ini menjelaskan mengenai proses penyerbukan pada tumbuhan.[5]

Angin merupakan pembawa berita gembira sebelum terjadinya hujan yang merupakan rahmat dari Allah. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 57.[6] Peran angin dalam pembentuk awan dan hujan disebutkan dalam Surah Al-Hijr ayat 22.[7] Ayat ini menyatakan bahwa Allah merupakan pembuat angin yang menyebabkan hujan.[8] Dalam Surah Ar-Rum ayat 48, Allah menjelaskan awan bergerak karena hembusan angin yang mengenainya.[9] Angin ini merupakan kiriman dari Allah.[10] Pergerakan angin membuat bentuk awan membentang dan menggumpal atas izin Allah. Gumpalan awan ini yang kemudian membentuk awan hujan.[11]

Di dalam Al-Qur'an, angin dinyatakan mampu membantu manusia dalam menggerakkan kapal-kapal menuju ke negeri-negeri lain melalui jalur laut. Pernyataan ini ada di dalam Surah Yunus ayat 22 dan Surah Saba ayat 12.[12]

Fungsi angin sebagai tunggangan pernah diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. Allah menjadikan angin sebagai salah satu makhluk yang menjadi bagian dari tentara Nabi Sulaiman. Penetapan angin sebagai tunggangan Nabi Sulaiman merupakan hasil dari permohonan ampunnya kepada Allah karena kecintaannya terhadap kuda sebagai tunggangannya.[13]

Allah menyatakan dalam Surah Az-Zariyat ayat 41 bahwa angin yang membinasakan dikirim oleh-Nya untuk membinasakan kaum 'Ad.[14] Kisah pembinasaan kaum 'Ad oleh Allah disebutkan dalam Surah Fusilat ayat 15–16. Alasan pembinasaan kaum ini karena menyombongkan diri dengan menyatakan kebesaran kaumnya dan mengingkari kebesaran Allah sebagai pencipta mereka. Angin yang menimpa kaum 'Ad datang dengan suara gemuruh. Angin ini menimpa kaum 'Ad selama beberapa hari.[15]

Hembusan angin dingin yang sangat gemulai pergerakannya dan segar rasanya merupakan salah satu tanda akan terjadinya hari kiamat. Angin ini dikirim oleh Allah untuk mematikan orang-orang yang beriman kepada Allah. Hembusan ini datang dari negeri Syam dan Yaman dan mengenai siapapun yang beriman meski keimanannya pada tingkatan yang terendah sekalipun. Akhirnya, di Bumi hanya tersisa manusia-manusia yang hanya berbuat kejahatan. Merekalah yang kemudian akan merasakan hari kiamat dengan tandanya yang terakhir. Tanda ini berupa api yang keluar dan mengurung mereka hingga sangkakala ditiup.[16]

Pengikut agama Islam, disebut juga sebagai Muslim, merupakan kelompok keagamaan terbesar Pertama di dunia. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2020, Islam memiliki 2miliar penganut yang membentuk sekitar 25% populasi dunia.

Menurut hasil perdata mengenai perkembangan pemeluk agama Islam semakin meningkat pesat menjadi 2,2miliar umat menurut data tahun 2024 Dengan ini penganut agama Islam didunia menjadi agama terbesar Pertama setelah itu ada agama Kristen di posisi kedua. Jumlah umat Islam saat ini mencapai 25% dari populasi dunia. Pakistan menjadi negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar.[1] Islam adalah agama yang dominan di Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika Utara, afrika barat.[2][3][4][5] dan beberapa bagian lain di Asia.[6]

Sekitar 99% dari semua Muslim berasal dari Asia Selatan (Pakistan, Bangladesh, Afghanistan dan India).[7][8] Sub-benua India secara keseluruhan, oleh karena itu, menjadi tuan rumah populasi Muslim terbesar di dunia,[9] Di wilayah ini, bagaimanapun, Muslim berada di urutan kedua dalam jumlah Hindu, karena Muslim adalah mayoritas di Pakistan dan Bangladesh, tapi bukan India.

Negara dengan populasi Muslim terbesar adalah Pakistan. Bersama-sama, orang-orang Muslim di negara-negara Kepulauan Melayu (yang mencakup Brunei, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Timor Lorosa'e) merupakan populasi Muslim terbesar kedua atau ketiga di dunia. Di Kepulauan Melayu, Muslim adalah mayoritas di setiap negara selain Singapura, Filipina dan Timor Timur.

Berbagai negara Hamito-Semit (termasuk Arab, Berber), Turki, dan Iran di wilayah Timur Tengah-Afrika Utara (MENA) yang lebih besar,[10] di mana Islam adalah agama yang dominan di semua negara selain Israel,[3] host 99% Muslim dunia

Sekitar 99% Muslim tinggal di Afrika Sub-Sahara,[4][11][12] dan komunitas Muslim yang cukup besar juga ditemukan di Amerika, Kaukasus, China, Eropa, Tanduk Afrika, Daratan Asia Tenggara, Filipina, Rusia dan Swahili pantai.

Persentase penyebaran Muslim dunia menurut negara (dari Muslim dunia)[13][14]

Eropa Barat menjadi tuan rumah komunitas imigran Muslim yang besar dimana Islam adalah agama terbesar kedua setelah agama Kristen, di mana ia mewakili 4% dari total populasi atau 20 juta orang.[15] Komunitas pengubah dan imigran ditemukan di hampir setiap bagian dunia.

Sebaran populasi Muslim di dunia (2010)[281]

Table berikut menjelaskan tentang populasi penganut Islam menurut benua dari tahun 1950 hingga 2020.[294]

Heartology Cardiovascular Hospital

Many people still do not know the differences between "masuk angin," "angin duduk," and heart attacks. Although the symptoms are almost the same, "angin duduk" can be more dangerous than "masuk angin" and a heart attack.

So, what are the differences in the symptoms of these three health complaints? Actually, the three complaints are almost the same. All three can cause epigastric or chest pain that can radiate to the neck and back, cold sweats, dizziness, digestive disorders such as nausea or stomach pain, and even weakness.

So, what are the differences between these three health problems? Read more here!

**Masuk Angin (Common Cold)**

Many people ignore the symptoms of a heart attack because they are similar to those of "masuk angin." In fact, "masuk angin" is not actually a disease.

Perhaps there are countries that do not recognize the term "masuk angin" in the medical world. However, here, "masuk angin" is often used to describe feeling unwell, flatulence, belching, bloating, and body aches, among others. In short, this complaint is almost the same as acid reflux or gastroesophageal reflux disease (GERD).

Many believe it is caused by a lot of wind entering the body, especially during the rainy season. In fact, GERD is caused by the weakening of the lower esophageal sphincter (LES). When the LES weakens, stomach acid and stomach contents rise into the esophagus.

The causes of GERD vary, starting from obesity, old age, pregnancy, gastroparesis, or scleroderma. Common symptoms include nausea and vomiting, heartburn, shortness of breath, and frequent belching.

Although they both have the word "angin," "angin duduk" is much more dangerous than "masuk angin." However, some people consider "angin duduk" the same as "masuk angin." Worse still, many also underestimate this health condition.

In the medical world, "angin duduk" is called angina or angina pectoris. This condition is characterized by chest pain because the heart muscle does not get enough blood supply. This lack of blood supply is caused by the narrowing or hardening of the blood vessels. It is important to know that angina or angina pectoris can attack someone suddenly.

Symptoms of angina pectoris usually include chest pain. Angina sufferers will experience chest pain that radiates to the left arm, neck, jaw, and back. In addition, there are other symptoms such as:

- Shortness of breath.- Restlessness.- Easy fatigue.- Pain resembling GERD symptoms.- Dizziness and nausea.- Excessive sweating.

Coronary heart disease is an early symptom of a heart attack. However, do you want to know more about other causes?

They include high cholesterol, smoking habits, lack of exercise, hypertension, diabetes, obesity, and stress. In short, these factors will disrupt the blood supply to the heart muscle, causing a heart attack.

Each coronary artery supplies blood to a specific part of the heart. A blood blockage can damage that part. This blockage can interfere with the heart's ability to pump blood throughout the body. This condition can potentially cause death.

Remember, a heart attack is a medical emergency that must be treated immediately. People who experience a heart attack usually complain of the same symptoms as "masuk angin" or "angin duduk."

"Masuk angin," "angin duduk," and heart attacks are not the same. Although they have almost the same symptoms, these three conditions are different medical conditions, both in terms of causes and triggering factors.

Heartology Cardiovascular Hospital is here as a heart care center with an experienced team of sub-specialist doctors supported by complete and advanced medical equipment for diagnostic, interventional, cardiac and vascular surgery, and arrhythmia treatment. (RF)

- Dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K)- Dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K)- Dr. Suko Adiarto, Sp.JP(K), Ph.D- Dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K)- Dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP(K)

If you have health problems related to the explanations above, consult a heart specialist immediately. Please register here.

Heartology Cardiovascular Hospital  Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru  South Jakarta, 12180

Reviewed by:  Dr. Harmeni Wijaya, MD  Marketing Director  Heartology Cardiovascular Hospital

Angin duduk adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini sering kali disalahartikan dan diremehkan karena gejalanya mirip dengan masalah yang ringan. Padahal, angin duduk berkaitan erat dengan gangguan jantung yang perlu segera ditangani.

Angina pectoris atau angin duduk ditandai dengan nyeri dada yang seperti tertindih, terbakar, atau tertusuk. Keluhan ini lebih sering muncul saat penderitanya sedang beraktivitas, yaitu ketika jantung memompa darah lebih cepat.

Angin duduk dapat ditangani dengan pengobatan dari dokter dan dengan menjalani gaya hidup sehat. Jika ditangani dengan baik, penderita angin duduk dapat terhindar dari komplikasi yang serius.

Angin duduk terjadi ketika pembuluh darah jantung (koroner) mengalami penyempitan. Pembuluh darah jantung berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otot jantung, agar jantung dapat memompa darah dengan baik.

Ketika pembuluh koroner menyempit, suplai oksigen ke otot jantung akan terganggu sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal. Kondisi ini disebut juga dengan penyakit jantung koroner.

Penyebab penyakit jantung koroner adalah pembentukan plak atau tumpukan lemak di pembuluh darah koroner (aterosklerosis). Pembuluh darah yang sudah menyempit tersebut dapat makin menyempit saat penderita beraktivitas.

Angin duduk juga dapat disebabkan oleh spasme pembuluh darah koroner, yang disebut angina varian atau angina Prinzmetal. Pada kondisi ini, aliran darah ke jantung terhambat karena pembuluh darah menyempit sesaat. Oleh karena itu, nyeri dada bisa muncul kapan saja, bahkan saat sedang beristirahat.

Diagnosis Angin Duduk

Sebagai langkah awal, dokter akan memeriksa gejala-gejala yang muncul pada pasien. Dokter juga akan menanyakan kapan gejala muncul dan apakah terjadi secara berkala atau tiba-tiba. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pada keluarga pasien.

Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan mengukur berat badan dan tekanan darah. Untuk mengetahui penyebab munculnya angin duduk, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan berikut:

EKG bertujuan untuk mengamati irama aliran listrik jantung, yang dapat bermasalah saat penderita mengalami penyakit jantung koroner. EKG dapat dilakukan saat tidak beraktivitas atau sambil melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan di atas treadmill atau mengayuh sepeda statis.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru. Rontgen dada juga dilakukan untuk mencari tahu penyebab lain munculnya gejala nyeri dada serta kemungkinan terjadinya pembesaran jantung.

Ekokardiografi bertujuan untuk mengamati struktur jantung dengan menggunakan gelombang suara. Tes ini dapat memperlihatkan kelainan pada struktur jantung, misalnya kerusakan otot jantung.

Kateterisasi jantung bertujuan untuk melihat pembuluh darah koroner jantung. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan foto Rontgen yang dibantu oleh suntik zat pewarna yang ke dalam pembuluh darah.

CT scan dilakukan untuk memperlihatkan gambaran struktur dan kelainan pada jantung.

Bila pasien mengalami angina duduk tidak stabil, dokter akan meneliti keberadaan enzim jantung dalam darah, yang menjadi tanda terjadinya kerusakan pada organ jantung akibat serangan jantung.

Selain itu, tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, serta fungsi ginjal, serta untuk mengetahui faktor risiko dan menentukan obat-obatan yang akan diberikan.

Pertolongan Pertama Angin Duduk

Ada beberapa cara yang perlu kamu lakukan segera bila mengalami gejala angin duduk. Pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan untuk diri sendiri, antara lain:

Bila kamu mengalami nyeri dada saat beraktivitas, segera hentikan aktivitas tersebut dan beristirahatlah, seperti duduk atau berbaring.

Bila gejala tidak juga mereda setelah beristirahat, minumlah satu dosis obat untuk angin duduk. Kamu dianjurkan untuk duduk atau berbaring sebelum minum obat, karena obat tersebut bisa membuat pusing. Minumlah obat dengan dosis terkecil yang biasa kamu konsumsi. Misalnya, satu tablet penuh, setengah atau bahkan seperempat tablet. Berikut cara menggunakan obat angin duduk:

Tunggu 5 menit. Bila gejala angin duduk berlanjut, minum obat lagi, lalu tunggu lima menit lagi.

Beritahu keluarga atau orang terdekat mengenai kondisi kamu agar mereka bisa menolong.

Bila angin duduk tidak membaik setelah 10 menit menunggu atau malah semakin buruk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan penanganan medis darurat.

Apakah Angin Duduk Bisa Menyebabkan Kematian?

Tentu bisa. Angin duduk bisa menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya, salah satunya adalah serangan jantung.

Jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, serangan jantung mampu menyebabkan kematian secara mendadak. Oleh sebab itu, angin duduk  membutuhkan perawatan medis segera mungkin agar terhindar dari masalah kesehatan serius.

Dokter dapat melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit secara akurat. Setelah itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu dan menjalani gaya hidup sehat agar tidak menimbulkan gejala kambuh di kemudian hari.

Jika gejala angin duduk, seperti sesak napas, nyeri dada, dan tubuh mudah lelah tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya kunjungi dokter kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Mual karena Asam Lambung, Yuk Coba!

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr Lia Tanoto

Diperbarui pada 16 Agustus 2024

Pengobatan Angin Duduk

Pengobatan angina duduk bertujuan untuk mengurangi keluhan dan mencegah terjadinya serangan jantung. Pengobatan ini umumnya melibatkan perubahan gaya hidup yang diimbangi dengan pengobatan dan prosedur medis tertentu. Perubahan gaya hidup untuk menangani angin duduk mencakup:

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengatasi angin duduk, dokter akan meresepkan obat-obatan. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati angin duduk meliputi:

Apabila obat sudah tidak efektif untuk mengatasi gejala, dokter akan menganjurkan beberapa tindakan medis, misalnya:

Bagi penderita diabetes, dianjurkan untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Sementara untuk penderita sleep apnea, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Pengertian Angin Duduk

Angin duduk alias angina adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pasokan darah ke otot jantung bisa terganggu akibat adanya penyempitan atau penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah. Penyakit ini bisa terjadi secara mendadak dan bisa menyerang siapa saja.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko angin duduk, mulai dari kadar kolesterol tinggi, mengidap penyakit diabetes, memiliki riwayat hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta aktif merokok. Riwayat penyakit jantung, serta jarang berolahraga juga bisa meningkatkan risiko angin duduk.

Supaya dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen. Dua pembuluh besar yang bernama pembuluh koroner, mengalirkan darah untuk jantung.

Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Jika kamu lihat dari pemicunya, ada tiga jenis penyakit angina, yaitu:

Umumnya, kondisi ini terpicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Saat sedang berolahraga, organ jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen dari aliran darah.

Namun, kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner. Serangan angin duduk stabil juga dapat terjadi akibat hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.